Selasa, 29 November 2011

Reliability Centered Maintenance (RCM)

Reliability
Seperti yang telah diungkapakan di awal bahwa reliability atau kehandalan adalah peluang sebuah komponen, sub-sistem atau sistem melakukan fungsinya dengan baik, seperti yang dipersyaratkan, dalam kurun waktu tertentu dan dalam kondisi operasi tertentu pula.

Reliability mengandung komponen-komponen yang tidak terpisahkan diantaranya:
1.peluang dan ketidakpastian
2.melakukan fungsi dengan baik
3.pada waktu tertentu
4.kehandalan setiap komponen

Reliability Centered Maintenance (RCM)
Definisi dari RCM adalah suatu proses yang dilakukan untuk menentukan apa saja yang haru dilakukan agar dapat mencegah terjadinya kegagalan dan untuk memastikan bahwa alat atau mesin dapat bekerja optimal saat dibutuhkan.

Tujuan dari RCM adalah :
 
  1. Untuk mengembangkan desain yang sifat mampu dipeliharanya (maintainability) baik.
  2. Untuk memperoleh informasi yang penting untuk melakukan improvement pada desain awal yang kurang baik.
  3. Untuk mengembangkan sistem maintenance yang dapat mengembalikan kepada reliability dan safety sepert awal mula equiment dari deteriorasi yang terjadi setelah sekian lama dioperasikan.
  4. Untuk mewujudkan semua tujuan di atas dengan biaya minimum.

Selasa, 25 Oktober 2011

Tugas Soal Kelompok





Untuk pembacaan di titik A adalah -2.5 psi. Tentukanlah ketinggian cairan di tabung piezometer E, F, dan G
Jawab :

Hydraulic Ram Pump

Kebutuhan air merupakan kebutuhan utama yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Biasanya manusia menggunakan fasilitas pompa dalam penyediaan air bersih di kehidupan sehari-hari. Namun, bagaimana dengan masyarakat yang ada di perbukitan yang letaknya jauh lebih tinggi dari sumber air? Tentunya sangat sulit bagi mereka untuk menaikkan air dari tempat yang lebih rendah.

Alat yang dapat digunakan untuk menaikkan air dari tempat yang rendah tersebut adalah Hydraulic Ram Pump. Diplihnya alat ini karena alat ini dapat menaikkan air dari tempat yang lebih rendah tanpa menggunakan energi listrik. Sangat cocok untuk masyarakat yang jauh dari sumber air.
 

Model 1 Hydram Pump

Hydraulic Ram Pump merupakan alat yang dapat digunakan untuk menaikkan air dari tempat yang lebih rendah menuju tempat yang lebih tinggi. Prinsip kerja alat ini adalah dengan memanfaatkan dorongan air yang kembali dari waste valve yang disebut dengan water hammer. Air yang dikembalikan dari waste valve masuk ke dalam water chamber hingga ruangan memiliki tekanan yang cukup tingi dan kemudian air dilepaskan dan dapat naik ke tempat yang lebih tinggi dengan kecepatan yang cukup cepat.
 
Dalam proses pembuatan Hydraulic Ram Pump ini tinggi sumber air harus diperhitungkan sehingga memiliki tekanan dorong air yang cukup untuk masuk ke sistem dan menyebabkan efek water hammer. Tinggi dan diameter waste valve juga diperhitungkan sehingga bisa membuat efek water hammer yang cukup. Begitu juga dengan pipa keluaran dari water chamber harus memiliki diameter yang lebih kecil agar didapatkan kecepatan yang jauh lebih besar sehingga dapat menaikkan air ke tempat yang jauh lebih tinggi.


Model 2 Hydram Pump
 
Berat dari waste valve diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu berat maupun terlalu ringan. Apabila waste valve terlalu berat, maka aliran air tidak akan mampu mendorong waste valve agar menutup sehingga air akan langsung terbuang keluar. Apabila waste valve terlalu ringan maka ketika aliran air kedalam air chamber baru berlangsung sebentar waste valve sudah kembali menutup, sehingga water hammer effect yang terjadi tidak optimal.

Prinsip Kerja Hydraulic Ram Pump
 
 
Gambar Prinsip Kerja Ram Pump
  • Air mengalir dari sumber air dan drive pipe ke dalam rumah pompa (1), Sebagian air terbuang keluar melalu waste valve sampai air memnuhi rumah pompa (2)
  • Ketika rumah pompa sudah penuh, air akan mampu mendorong waste valve (4)
  • Ketika waste valve sudah menutup, maka air akan masuk ke dalam air chamber (6) melalui check valve (5)
  • Setelah itu udara yang berada dalam air chamber (6) akan tertekan sehingga menimbulkan Water Hammer effect dan menekan air kembali kebawah, sehingga check valve tertutup dan air terdorong keluar melalui delivery pipe (3) karena perbedaan tekanan.
  •  Sementara itu keadaan dalam rumah pompa, waste valve (4) membuka kembali akibat berat dari valve itu sehingga sebagian air terbuang melalui waste valve (2) 
  •  Air mengalir kembali dari sumber air masuk ke dalam rumah pompa (1) sampai akhirnya mampu mendorong kembali waste valve sehingga tertutup kembali (4) dan air masuk kembali kedalam air chamber (6) 
  •  dan siklus tersebut akan berulang terus-menerus, sehingga terjadi prose pemompaan dari sumber air ke tempat yang lebih tinggi.
Pompa hydram bekerja berdasarkan water hammer effect, ketika aliran fluida dihentikan secara tiba-tiba maka perubahan momentum fluida tersebut meningkat secara tiba-tiba pula, peningkatan tekanan ini digunakan untuk mengangkat sebagian fluida tersebut ke tempat yang lebih tinggi dan sebagian lagi terbuang pada waste valve untuk berosilasi buka-tutup aliran secara otomatis agar pompa aktif bergerak sendiri maka perlu mekanisme buka-tutup aliran secara otomatis, yaitu dengan waste valve. Pada saat waste valve tertutup karena tekanan atau dorongan fluida maka fluida mengalir balik dan terjadi water hammer, karena air di katup mengalir balik maka tekanan pada tutup berkurang, dan karena dorongan pemberat maka katup bergerak turun dan membuka. Setelah terjadi water hammer dan waste valve terbuka, kembali air mengalir lewat waste valve. Waste valve terangkat hingga kembali menutup aliran. Kembali air mengalir balik dan terjadi water hammer. Sementara gerakan menutup check valve berkontribusi pada tambahan tekanan air yang mengalir ke katup buang secara kontinu.
 

Senin, 24 Oktober 2011

SIFAT-SIFAT FLUIDA

1. Density (kerapatan)

Jumlah  zat pada suatu unit volume (SI unit)
Ada 3 bentuk kerapatan :
    a. Mass density   
           

b. Specific weight



    

    c. Relative density (specific gravity)







2. Viscositas

Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap gaya geser. Viskositas terjadi terutama karena adanya interaksi antara molekul-molekul cairan.
Viskositas pada fluida cair terjadi karena adanya gaya kohesi ( tarik-menarik antara molekul sejenis ), sedangkan pada fluida gas viskositas terjadi karena adanya perpindahan molekul-molekul gas antara lapisan satu dengan lapisan lainnya.
Pengaruh suhu terhadap viskositas fluida cair dengan fluida gas :
  1. Fluida cair semakin tinggi temperaturnya, maka viskositas akan turun karena gaya kohesinya menurun
  2. Fluida gas semakin tinggi temperaturnya, maka viskositas akan naik karena energi kalor gas semakin tinggi sehingga perpindahannya semakin besar.
Viskositas terbagi dalam 2 jenis :


a. Dynamic Viscosity








b. Kinematic Viscosity      




           





Viskositas dipengaruhi oleh deformasi fluida yang perubahan kecepatannya disebut dengan gradien.
 
Gambar Perubahan bentuk akibat dari penerapan Gaya Geser
Jika suatu pelat diletakkan diatas fluida pada suatu wadah kemudian diberikan gaya geser, fluida yang menempel pada pelat ( v ) sama dengan gaya geser pelatnya, semakin ke dasar wadahnya maka kecepatan semakin kecil.

                                
Apabila tegangan geser


Maka tegangan dan laju regangan geser ( gradien kecepatan ) dapat dikaitkan dengan suatu hubungan dalam bentuk sebagai berikut :

Pendahuluan Mekanika Fluida

Deskripsi

Mekanika fluida adalah salah satu cabang ilmu mekanika terapan ang digunakan untk menyelidiki, menganalisis, serta mempelajari sifat dan kelakuan  fluida. Fluida yang ditelaah dapat merupakan fluida yang bergerak atau diam, atau akibat yang ditimbulkan oleh fluida itu pada batasnya.

Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan berubah atau mudah berdeformasi apabila mengalami geseran, atau mempunyai reaksi terhadap tegangan geser sekecil apapun.

Dalam keadaan diam atau dalam keadaan keseimbangan, fluida tidak mampu menahan gaya geser yang bekerja padanya, oleh karena itu fluida mudah berubah bentuk tanpa pemisah massa.

Zat dibedakan dalam 3 keadaan dasar, yaitu :
  1. Fase padat, zat mempertahankansuatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar dikerjakan pada benda padat
  2. Fase cair, zat tidak mempertahankan bentuk yang tetap melainkan mengikuti bentuk wadahnya, tidak mudah di mampatkan, volume dapat berubah jika di kerjakan gaya yang besar
  3. Fase gas, zat tidak mempunyai bentuk maupun volume yang tetap, tetapi akan berkembang mengisi seluruh wadahnya
Karena fase cair dan gas mudah terdeformasi dan mempunyai kemampuan untuk mengalir dengan demikian disebut fluida.

Analisa Dimensional

Dimensi : Parameter yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sifat-sifat atau karakteristik objek fisis.
  1. Massa ( M )
  2. Panjang ( L )
  3. Waktu ( T )
Satuan : Suatu variabel besaran fisis dari hasil kesepakatan bersama atau perjanjian yang berhubungan dengan standar terentu yang penggunaanya harus konsisten menurut sistem satuan yang digunakan.